Pembentukan Disiplin Rohani: Materi
Kelas "Pembentukan Disiplin Rohani" dari Sabda MLC membahas pentingnya disiplin rohani bagi pertumbuhan iman orang Kristen. Disiplin rohani meliputi membaca firman Tuhan, berdoa, menyendiri bersama Tuhan, berpuasa, menulis jurnal rohani, beribadah, melayani, mengabarkan Injil, dan melakukan tugas penatalayanan. Dasar disiplin rohani adalah anugerah, pengudusan, dan kedewasaan iman. Tantangan seperti kejenuhan atau kekeringan rohani dapat diatasi dengan membangun keintiman dengan Tuhan dan dukungan komunitas. Disiplin rohani membutuhkan komitmen dan pertolongan Roh Kudus untuk membantu kita bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus.
Rangkuman Kelas ""Pembentukan Disiplin Rohani"" dari Sabda MLC
Kelas ini membahas tentang pentingnya disiplin rohani bagi orang Kristen untuk bertumbuh dewasa dalam iman.
Apa itu disiplin rohani?
Disiplin rohani adalah tindakan-tindakan rohani yang kita lakukan secara sadar, sukarela, dan terus menerus untuk semakin taat kepada Allah. Ini seperti latihan rohani yang dilakukan secara rutin dan terarah untuk mencapai tujuan akhir, yaitu semakin serupa dengan Kristus.
Dasar dari disiplin rohani:
- Anugerah: Dimulai dari anugerah keselamatan yang kita terima ketika percaya kepada Yesus.
- Pengudusan: Proses bertumbuh dalam kekudusan yang dilakukan Roh Kudus dan juga usaha kita.
- Kedewasaan: Tahap dimana kita sudah menjadi dewasa rohani dan siap melakukan pekerjaan Tuhan.
Sarana untuk menolong disiplin rohani:
- Alkitab: Firman Tuhan yang menjadi makanan rohani kita.
- Roh Kudus: Penolong yang membimbing dan memampukan kita.
- Gereja: Komunitas tempat kita bertumbuh dan belajar bersama.
- Keluarga: Lembaga pertama tempat kita mengenal dan belajar tentang Tuhan.
Macam-macam disiplin rohani:
1. Makan Firman Tuhan:
Berinteraksi: Membaca, mendengar, dan menghafal Alkitab. Belajar: Merenungkan dan menggali firman Tuhan. Menerapkan: Melakukan apa yang firman Tuhan ajarkan dalam hidup sehari-hari.
2. Berdoa:
Perintah Tuhan dan kerinduan-Nya agar kita dekat dengan-Nya. Belajar berdoa dengan tekun dan sungguh-sungguh. Membina komunikasi dua arah dengan Tuhan, bukan hanya meminta.
3. Menyendiri bersama Tuhan:
Membangun keintiman dan relasi pribadi dengan Tuhan. Melakukan retret rohani untuk menyegarkan jiwa dan mendapatkan kekuatan baru.
4. Berpuasa:
Menyangkal diri secara sukarela untuk fokus berdoa dan mencari kehendak Tuhan. Ada berbagai jenis puasa, baik secara pribadi maupun bersama-sama.
5. Menulis Jurnal Rohani:
Mencatat perjalanan rohani dan refleksi kita bersama Tuhan. Membantu kita mengevaluasi pertumbuhan rohani dan mengingat kebaikan Tuhan.
6. Beribadah dan Bersekutu:
Menghormati Tuhan dan membangun hubungan dengan orang percaya lainnya. Saling menguatkan, mendukung, dan bertumbuh bersama dalam iman.
7. Melayani:
Menggunakan karunia yang Tuhan berikan untuk melayani Tuhan dan sesama. Mempersembahkan hidup sebagai wujud syukur atas keselamatan yang kita terima.
8. Mengabarkan Injil:
Membagikan kabar baik tentang Yesus kepada orang lain. Tugas semua orang percaya, bukan hanya pendeta atau penginjil.
9. Melakukan Tugas Penatalayanan:
Bertanggung jawab atas waktu, uang, talenta, dan tubuh yang Tuhan percayakan. Menggunakan semua yang kita miliki untuk kemuliaan nama Tuhan.
Kedewasaan dan Penyakit Rohani:
Kedewasaan Rohani: Tahap dimana kita bertumbuh dewasa dalam iman, menghasilkan buah, dan semakin serupa dengan Kristus. Penyakit Rohani: Tantangan yang menghambat pertumbuhan rohani kita. Kejenuhan Rohani (Burnout): Kelelahan rohani karena berbagai tekanan dan beban. Kekeringan Rohani (Dehidrasi): Kehilangan kekuatan rohani karena kurangnya keintiman dengan Tuhan.
Cara Mengatasi Penyakit Rohani:
Menyadari kondisinya dan tidak menunda untuk mencari pertolongan. Membangun kembali keintiman dengan Tuhan melalui doa, firman, dan penyembahan. Mencari dukungan dari orang lain (partner rohani, mentor, konselor).
Pentingnya Cek Kesehatan Rohani:
Dilakukan secara rutin untuk mencegah dan mengatasi penyakit rohani sejak dini. Membantu kita mengevaluasi kondisi rohani dan mengambil langkah yang tepat.
Kesimpulan:
Pembentukan disiplin rohani adalah proses seumur hidup yang membutuhkan komitmen dan ketekunan. Dengan pertolongan Roh Kudus dan dukungan orang lain, kita dapat bertumbuh dewasa dalam iman dan menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Umum:
- Pengalaman Pribadi: Bagikan pengalaman pribadi Anda dalam menerapkan disiplin rohani. Apa saja tantangan dan bagaimana Anda mengatasinya?
- Relevansi: Mengapa pembentukan disiplin rohani penting dalam konteks kehidupan Kristen masa kini? Bagaimana pengaruhnya terhadap iman dan hubungan kita dengan Tuhan?
- Penerapan Praktis: Bagaimana kita bisa mengintegrasikan pembentukan disiplin rohani dalam kehidupan sehari-hari yang sibuk? Berikan contoh konkret.
- Tinjauan Etimologis vs. Teologis: Apa perbedaan mendasar antara pengertian disiplin rohani secara etimologis dan teologis? Mengapa penting untuk memahami keduanya?
- Tujuan Disiplin Rohani: Bagaimana pemahaman kita tentang tujuan disiplin rohani (baik di PL maupun PB) mempengaruhi motivasi dan cara kita menjalankannya?
- Sarana Disiplin Rohani: Selain yang telah disebutkan, adakah sarana lain yang menurut Anda juga penting dalam pembentukan disiplin rohani? Jelaskan.
- Makan Firman Tuhan: Bagaimana teknologi dapat membantu atau justru menghambat kita dalam “makan” firman Tuhan? Bagikan tips praktis untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam hal ini.
- Kendala Menerapkan Firman: Apa saja contoh konkret dari kendala-kendala yang Anda alami dalam menerapkan firman Tuhan, dan bagaimana Anda mengatasinya?
- Berdoa: Bagaimana kita bisa membedakan antara “keinginan kita” dan “kehendak Tuhan” ketika berdoa? Bagaimana caranya agar doa kita selaras dengan kehendak Tuhan?
- Menyendiri bersama Tuhan: Bagaimana kita bisa mempraktikkan “menyendiri bersama Tuhan” dalam kehidupan modern yang penuh distraksi? Adakah tips praktis yang bisa dibagikan?
- Berpuasa: Apa saja motivasi yang benar dan salah dalam berpuasa? Bagaimana kita bisa menjadikan puasa sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan sekadar ritual keagamaan?
- Jurnal Rohani: Bagikan tips praktis dan kreatif dalam menulis jurnal rohani agar lebih menarik dan bermanfaat. Aplikasi atau platform apa saja yang bisa digunakan untuk menunjang penulisan jurnal rohani?
- Melayani: Bagaimana kita bisa menemukan karunia rohani dan menggunakannya untuk melayani Tuhan dan sesama? Bagaimana caranya agar pelayanan kita tidak menjadi beban atau rutinitas semata?
- Mengabarkan Injil: Bagaimana cara yang efektif dan relevan untuk mengabarkan Injil dalam konteks masyarakat masa kini yang semakin plural dan sekuler?
- Tugas Penatalayanan: Bagaimana kita bisa menjadi penatalayan yang bijak atas waktu, uang, talenta, dan tubuh yang Tuhan percayakan kepada kita?
- Kedewasaan dan Penyakit Rohani: Apa saja tanda-tanda konkret dari seorang yang dewasa rohani? Bagaimana cara kita mengenali dan mengatasi gejala-gejala “penyakit rohani” dalam diri kita?
- Partner Rohani: Bagaimana cara menemukan dan membangun hubungan yang sehat dengan partner rohani? Apa saja peran dan manfaat memiliki partner rohani dalam perjalanan iman kita?
- Pendahuluan Kelas: Meliputi sapaan awal, pengenalan kelas MLC, dan topik utama yaitu pembentukan disiplin rohani.
- Garis Besar Pelajaran: Meliputi ringkasan 5 pelajaran utama dalam modul pembentukan disiplin rohani.
- Pengertian Disiplin Rohani: Membahas arti disiplin rohani secara etimologis (asal usul kata) dan teologis (berdasarkan Alkitab).
- Dasar Disiplin Rohani: Menjelaskan dasar dan langkah-langkah pembentukan disiplin rohani, mulai dari anugrah, pengudusan, hingga kedewasaan.
- Sarana Disiplin Rohani: Membahas 4 alat dan cara yang menunjang pembentukan disiplin rohani, yaitu Alkitab, Roh Kudus, Gereja, dan keluarga.
- Makan Firman Tuhan: Membahas pentingnya belajar dan merenungkan Alkitab (Bible Intake) sebagai makanan rohani.
- Berdoa: Menjelaskan pentingnya doa sebagai bentuk komunikasi dengan Tuhan, alasan berdoa, dan cara belajar berdoa.
- Macam-macam Disiplin Rohani Lainnya: Membahas berbagai bentuk disiplin rohani seperti menyendiri bersama Tuhan, berpuasa, dan menulis jurnal rohani.
- Kedewasaan dan Penyakit Rohani: Mendeskripsikan ciri-ciri kedewasaan rohani dan membahas tentang spiritual burnout dan spiritual dehidrasi sebagai penyakit rohani.
- Penutup: Berisi ajakan untuk menerapkan disiplin rohani, melakukan cek kesehatan rohani, mencari partner rohani, dan kutipan motivasi.