Lukas 7:41-43
Sahabat-sahabat yang terkasih, bersiaplah untuk menyelami firman Tuhan dengan cara yang baru dan menarik! Dalam acara TEA Online Bareng Seri Alkitab ini, kita akan mengupas tuntas perumpamaan penuh makna dari Lukas Pasal 7, yaitu tentang seorang perempuan yang membasuh kaki Yesus.
Bersama pembicara spesial Pak Dhani dan Ibu Ratna, kita akan diajak untuk memahami konteks budaya Yahudi saat itu, menggali lebih dalam motivasi setiap tokoh, dan menemukan pesan Tuhan yang relevan untuk kehidupan kita saat ini.
Siapkan Alkitabmu, catat tanggalnya, dan aktifkan pengingat. Mari bertumbuh bersama dalam iman dan pengenalan akan kasih Tuhan yang luar biasa!
Rangkuman Acara TEA Online Bareng Seri Alkitab: Perumpamaan Lukas Pasal 7
Acara ini merupakan bagian dari seri diskusi Alkitab online yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga Sabda, dengan fokus pada bulan ini adalah menggali perumpamaan-perumpamaan dalam Injil.
Pada kesempatan kali ini, dibahas perumpamaan tentang perempuan berdosa yang membasuh kaki Yesus (Lukas 7:36-50), dipandu oleh Roma dan Julia, dengan narasumber Pak Dhani dari GKT Indonesia Kelampok, Banjarnegara dan Bu Ratna dari GKT3 Malang.
Bagian 1 (Lukas 7:36-39):
- Yesus diundang makan di rumah Simon orang Farisi. Simon kemungkinan besar ingin tahu lebih dekat tentang Yesus, tetapi juga ingin menguji apakah Yesus benar seorang nabi.
- Seorang perempuan berdosa datang membawa minyak wangi. Ia datang karena mendengar Yesus ada di sana, dan menunjukkan kasihnya dengan membasuh kaki Yesus dengan air matanya, menyekanya dengan rambutnya, menciumnya, dan meminyakinya dengan minyak wangi.
- Simon meragukan Yesus. Ia berpikir jika Yesus seorang nabi, pasti tahu perempuan itu berdosa dan tidak akan membiarkan dirinya disentuh.
Bagian 2 (Lukas 7:40-50):
- Yesus menceritakan perumpamaan tentang dua orang yang berhutang. Intinya, orang yang dihapuskan hutangnya lebih banyak akan lebih mengasihi orang yang menghapuskannya.
- Yesus membandingkan Simon dengan perempuan itu. Simon tidak melakukan hal-hal dasar untuk menghormati tamu seperti membasuh kaki, mencium, dan meminyaki kepala, sementara perempuan itu menunjukkan kasih yang besar dengan melakukan hal-hal tersebut untuk Yesus.
- Yesus mengampuni perempuan itu. Hal ini membuat Simon dan orang-orang Farisi lainnya bertanya-tanya, siapakah Yesus sehingga dapat mengampuni dosa?
- Yesus menegaskan iman perempuan itu menyelamatkannya. Bukan karena perbuatan baiknya, tetapi imannya kepada Yesus yang membuat dosanya diampuni.
Pelajaran dan Aplikasi:
- Jangan membatasi pergaulan dan miliki keterbukaan kepada Tuhan.
- Sadari kita orang berdosa yang butuh pengampunan Tuhan.
- Tunjukkan kasih kepada Tuhan sebagai wujud syukur atas anugerah keselamatan.
- Jangan menghakimi orang lain karena hanya Tuhan yang tahu hati manusia.
Acara ditutup dengan doa dan pengumuman untuk pertemuan berikutnya yang akan membahas perumpamaan tentang gadis-gadis bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh (Matius 25:1-13).
Pertanyaan Diskusi untuk Mendorong Pemahaman Teks:
Bagian Awal:
- Tujuan dan Konteks: Apa tujuan dari acara "TEA Online Bareng Seri Alkitab" dan bagaimana acara ini bisa membantu orang memahami Alkitab?
- Metode SAPDA: Jelaskan lebih lanjut tentang metode SAPDA yang digunakan dalam acara ini. Mengapa metode ini dianggap menyenangkan dan relevan, terutama bagi kaum muda?
- Tradisi Membasuh Kaki: Mengapa tradisi membasuh kaki penting dalam budaya Yahudi pada masa Yesus? Apa makna simbolis dari tindakan ini?
- Perbedaan Kisah Pembasuhan Kaki: Mengapa kisah pembasuhan kaki Yesus diceritakan berbeda-beda dalam keempat Injil? Apa saja perbedaannya dan apa makna teologis di balik perbedaan tersebut?
Bagian Penggalian Teks:
- Motivasi Simon: Mengapa Simon orang Farisi mengundang Yesus untuk makan di rumahnya? Apakah motivasinya murni atau ada maksud tersembunyi?
- Identitas Perempuan Berdosa: Mengapa identitas perempuan berdosa tidak disebutkan dalam teks? Apa makna di balik anonimitasnya?
- Makna Tindakan Perempuan: Apa makna simbolis di balik tindakan perempuan yang membasuh kaki Yesus dengan air mata, mengeringkannya dengan rambut, dan meminyakinya dengan minyak wangi?
- Perumpamaan tentang Hutang: Apa hubungan antara perumpamaan tentang dua orang yang berhutang dengan tindakan perempuan berdosa dan sikap Simon?
- Pengampunan dan Kasih: Bagaimana perikop ini menjelaskan hubungan antara pengampunan dosa, kasih kepada Allah, dan tindakan nyata dalam hidup orang percaya?
- Iman sebagai Kunci: Mengapa Yesus menekankan bahwa iman perempuan itu yang menyelamatkannya?
Bagian Aplikasi dan Diskusi Lanjutan:
- Belajar dari Simon dan Perempuan: Pelajaran apa yang bisa kita petik dari sikap Simon orang Farisi dan tindakan perempuan berdosa dalam perikop ini?
- Mengasihi Seperti Perempuan Berdosa: Bagaimana kita bisa menunjukkan kasih kepada Tuhan seperti yang dilakukan oleh perempuan berdosa dalam kisah ini, meskipun kita merasa tidak layak?
- Melihat dengan Kacamata Tuhan: Bagaimana kita bisa belajar untuk melihat orang lain dengan kacamata Tuhan, bukan hanya berdasarkan penampilan luar atau status sosial mereka?
- Bergaul dan Menilai dengan Bijak: Bagaimana kita bisa menyeimbangkan keterbukaan dalam bergaul dengan siapa saja dan kebijaksanaan dalam menilai pergaulan tersebut?
- Pengampunan dan Pemulihan: Bagaimana perikop ini menantang kita untuk mengalami pengampunan Tuhan dan hidup dalam pemulihan yang Dia berikan?
Catatan:
Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk memicu diskusi yang lebih dalam dan mendorong pemahaman yang lebih komprehensif tentang teks. Anda dapat menggunakan pertanyaan ini sebagai titik awal untuk menggali lebih lanjut dan mengembangkan pertanyaan baru yang relevan dengan konteks diskusi Anda.
Berikut adalah 10 usulan kategori yang cocok untuk data teks yang Anda berikan:
- Agama: Kategori ini sangat tepat karena teks membahas tentang Alkitab, Yesus, dosa, pengampunan, dan iman.
- Kekristenan: Lebih spesifik lagi, teks ini berfokus pada ajaran Kristen dan kitab Injil, khususnya Injil Lukas.
- Perumpamaan: Teks berpusat pada penggalian perumpamaan tentang perempuan berdosa dan perumpamaan tentang hutang.
- Tafsir Alkitab: Teks ini merupakan contoh tafsir Alkitab dengan metode SAPDA (SIMA, Analisa, Belajar, Doa Diskusi, dan Aplikasi).
- Diskusi: Format teks menunjukkan dialog dan interaksi antara host dan peserta, termasuk sesi tanya jawab.
- Pengajaran: Teks bertujuan untuk mengajarkan tentang kasih, pengampunan, kerendahan hati, dan iman kepada Yesus.
- Gaya Hidup: Teks mendorong pendengar untuk menerapkan nilai-nilai Kristen dalam kehidupan sehari-hari.
- Budaya: Teks menyinggung tradisi Yahudi seperti membasuh kaki tamu dan posisi orang Farisi dalam masyarakat.
- Acara Online: Teks berasal dari rekaman acara online (Instagram Live) dengan tema Alkitab.
- Motivasi: Teks bertujuan untuk menginspirasi pendengar agar mendekatkan diri pada Tuhan dan menerima pengampunan dosa.