BPLB/OMF: Menjangkau Asia Timur dan STAM Indonesia

2020-11-12

Tertarik Ambil Bagian Dalam Pekerjaan Tuhan di Tengah Suku-Suku Terabaikan?

Brosur ini mengajak Bapak/Ibu untuk mengenal BPLB (Badan Pengutus Lintas Budaya), sebuah lembaga misi yang melayani dan mengutus putra-putri Indonesia ke Asia Timur dan Indonesia sendiri, khususnya menjangkau suku-suku terabaikan (STA).

Didirikan oleh Hudson Taylor pada tahun 1865, BPLB memiliki visi untuk melihat gereja-gereja suku yang alkitabiah berdiri teguh di setiap kelompok orang di Asia Timur. BPLB bekerja sama dengan gereja-gereja lokal untuk mengutus dan mendukung para misionaris (ULB - Utusan Lintas Budaya) yang melayani dengan berbagai cara kreatif, seperti melalui pertanian organik, pendidikan, dan bahkan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Bapak/Ibu pun dapat turut ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan ini, bahkan tanpa harus pergi ke medan misi. Ada enam cara untuk terlibat: pergi, mengutus, menyambut, memobilisasi, belajar, dan berdoa.

Mari bersama BPLB menjadi bagian dari gerakan Tuhan untuk menjangkau setiap suku bangsa dengan Kabar Baik!

Rangkuman Event BPLB: Menjangkau Asia Timur dan Indonesia

Event ini membahas tentang BPLB (Badan Pengutus Lintas Budaya), sebuah lembaga misi yang fokus menjangkau suku-suku terabaikan (STA) di Asia Timur dan Indonesia. Berikut rangkumannya:

1. Sejarah dan Visi BPLB:

  • Didirikan oleh Hudson Taylor (1865) dengan nama awal China England Mission.
  • Berkembang menjadi OMF Internasional dengan 1.400 anggota di 100 suku bangsa di Asia Timur.
  • Masuk ke Indonesia tahun 1951 dan mendirikan BPLB tahun 1994.
  • Visi: Gereja suku yang alkitabiah di setiap kelompok orang di Asia Timur, menginjili kelompok mereka sendiri, dan bermisi untuk menjangkau kelompok orang lain.
  • Misi: Membagikan Injil, menunjukkan kasih Allah, dan memuridkan orang-orang di Asia Timur dan Indonesia.

2. Metode Pelayanan:

  • BPLB hidup menyatu dengan masyarakat, menunjukkan Injil melalui etos kerja dan kegiatan sehari-hari.
  • Contoh: handicraft, agen travel, berdagang, tukang ojek, tukang jahit, pendidikan, pertanian organik.
  • Diaspora Retorik: Membantu orang Indonesia yang kembali dari luar negeri untuk beradaptasi dan melayani di Indonesia.
  • Membangun komunikasi, memuridkan, dan membentuk persekutuan (JRT) di tengah-tengah masyarakat.

3. Tantangan dan Pergumulan:

  • Minimnya dukungan dari gereja asal anggota.
  • Tantangan adaptasi bahasa, budaya, dan nilai-nilai setempat.
  • Perasaan terasing dan tekanan untuk pulang dari keluarga.

4. Doa untuk ULB:

  • Komitmen yang kuat kepada Tuhan.
  • Karakter yang baik: Kesesuaian antara perkataan dan tindakan.
  • Jiwa yang terampil: Inisiatif, kreativitas, dan kompetensi dalam melayani.

5. Peran Kita dalam Misi (Six Ways):

  • Pergi (Goers): Menjadi Utusan Lintas Budaya (ULB) ke daerah terpencil.
  • Mengutus (Senders): Mendukung dan mengutus ULB melalui gereja.
  • Menyambut (Welcomers): Bersikap ramah dan membantu orang dari suku/negara lain di sekitar kita.
  • Memobilisasi: Mendorong orang lain untuk terlibat dalam misi, seperti berdoa dan memberi dukungan.
  • Belajar: Memperkaya pengetahuan tentang misi dan suku-suku terabaikan.
  • Berdoa: Mendoakan para ULB dan pekerjaan Tuhan di ladang misi.

6. Pesan:

  • Setiap orang memiliki peran dalam pelayanan, tidak ada yang bisa menggantikan.
  • Tangkap isi hati Tuhan dan kerjakan bagian kita untuk kemuliaan Kristus.

Kesimpulan:

Event ini mengajak kita untuk lebih memahami tentang BPLB dan pelayanan misi di tengah-tengah suku-suku terabaikan. Mari dukung dan terlibat dalam pelayanan ini sesuai dengan peran yang Tuhan berikan.

Pertanyaan Diskusi untuk Meningkatkan Pemahaman tentang BPLB dan Keterlibatan dalam Misi

Teks yang Anda berikan sangat informatif mengenai BPLB dan misinya. Untuk memperdalam pemahaman dan memancing diskusi lebih lanjut, berikut beberapa pertanyaan yang dapat diajukan:

Peran dan Fungsi BPLB:

  1. Bagaimana BPLB memposisikan diri dalam kaitannya dengan gereja lokal? (Apakah sebagai mitra, fasilitator, atau yang lain?)
  2. Selain mengutus misionaris, apa saja program atau kegiatan lain yang dilakukan BPLB untuk mendukung gereja dalam melaksanakan Amanat Agung?
  3. Bagaimana BPLB memastikan bahwa pendekatan yang digunakan dalam menjangkau STA (Suku Terabaikan) sensitif dan menghargai budaya lokal?
  4. Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi BPLB dalam upayanya menjangkau STA, baik di Indonesia maupun di Asia Timur?

Keterlibatan dalam Misi:

  1. Dari enam cara yang dipaparkan (Go, Send, Welcome, Mobilize, Learn, Pray), manakah yang menurut Anda paling menantang dan mengapa?
  2. Bagaimana kita dapat mengatasi rasa takut atau keraguan dalam mengambil bagian dalam pelayanan misi, meskipun mungkin tidak harus pergi ke tempat yang jauh?
  3. Bagaimana peran teknologi dan media sosial dapat dimaksimalkan untuk mendukung pelayanan misi di era digital ini?
  4. Apa saja contoh konkret dari "buah-buah" yang dihasilkan dari pelayanan BPLB, baik di Indonesia maupun di Asia Timur?
  5. Bagaimana kita dapat menumbuhkan dan memelihara hati yang terus-menerus terpanggil untuk melayani dan mendukung misi, bahkan di tengah kesibukan dan rutinitas hidup sehari-hari?

Diskusi Lanjutan:

  • Bagikan pengalaman pribadi atau kesaksian tentang bagaimana Anda atau gereja Anda telah terlibat dalam pelayanan misi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Diskusikan bagaimana kita dapat saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam menjawab panggilan untuk bermisi, sesuai dengan talenta dan karunia yang Tuhan berikan.

Pertanyaan-pertanyaan ini diharapkan dapat memicu diskusi yang lebih dalam, mendorong refleksi diri, dan pada akhirnya menggerakkan lebih banyak orang untuk mengambil bagian dalam mewujudkan Amanat Agung, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

Berikut adalah 10 kategori yang cocok untuk data teks yang Anda berikan, yang menggambarkan event ini dengan baik:

  1. Misi Kristen: Kategori utama yang mencakup keseluruhan teks adalah misi Kristen, yaitu menyebarkan Injil dan melayani sesama, khususnya di Asia Timur dan Indonesia.
  2. Badan Pengutus Lintas Budaya (BPLB): Ini adalah lembaga yang menjadi fokus utama teks, menjelaskan sejarah, visi, misi, dan metode pelayanannya.
  3. Suku Terabaikan (STA): BPLB memiliki fokus khusus untuk menjangkau suku-suku terabaikan, dan teks menjelaskan tantangan dan strategi dalam menjangkau mereka.
  4. Kesaksian: Teks berisi kesaksian dari seorang mantan pekerja lapangan (Pak Benyamin) yang menceritakan pengalaman dan pergumulannya.
  5. Panggilan untuk Terlibat: Teks ini merupakan ajakan bagi orang Kristen untuk terlibat dalam misi, dengan menjelaskan berbagai cara untuk berpartisipasi.
  6. Kemitraan: BPLB menekankan pentingnya kemitraan dengan gereja, lembaga, dan individu dalam menjalankan misi.
  7. Dukungan Doa: Teks ini menekankan pentingnya dukungan doa bagi para pekerja lapangan dan mengajak orang Kristen untuk menjadi pendoa.
  8. Metode Pelayanan: Teks menjelaskan metode-metode yang digunakan BPLB dalam menjangkau masyarakat, seperti pertanian organik, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi.
  9. Tantangan Misi: Teks secara jujur membahas tantangan yang dihadapi para pekerja lapangan, seperti adaptasi budaya, keluarga, dan minimnya dukungan.
  10. Pertumbuhan Rohani: Teks menekankan pentingnya pertumbuhan rohani bagi para pekerja lapangan dan menawarkan pemuridan sebagai salah satu solusinya.

Brosur BPLB/OMF: Menjangkau Asia Timur dan STAM Indonesia
× Brosur