LK3: Selalu Ada Harapan

2020-11-17

Temukan Harapan dan Pemulihan Bersama Lembaga Konseling Keluarga Kreatif (LK3)

Pernahkah Anda merasa bergumul sendirian dengan masalah hidup? Merasa butuh tempat untuk berbagi dan menemukan jalan keluar? LK3 hadir untuk Anda!

Berawal dari pengalaman pribadi, LK3 percaya bahwa selalu ada harapan di tengah kesulitan. Melalui konseling, Anda diajak untuk memahami diri, menyembuhkan luka batin, dan membangun hubungan yang lebih sehat.

LK3 menyediakan beragam layanan, mulai dari konseling individu dan kelompok, seminar, pelatihan konseling, hingga retreat keluarga. Dengan jaringan yang tersebar di berbagai kota, LK3 berkomitmen untuk menghadirkan layanan konseling profesional dan terjangkau bagi siapa saja.

Bergabunglah bersama LK3 dan temukan dukungan serta pemulihan yang Anda butuhkan. Karena Anda tidak sendiri dalam menghadapi tantangan hidup.

Rangkuman Presentasi Lembaga Konseling Keluarga Kreatif (LK3)

Presentasi ini dibawakan oleh Ibu Roswita, salah satu pendiri LK3, yang menceritakan perjalanan panjang lembaga ini dalam menyediakan layanan konseling di Indonesia.

Awal Mula dan Tantangan:

Ibu Roswita dan Pak Julianto, pasangan pendiri LK3, menikah tanpa persiapan matang dan tujuan yang jelas. Awalnya, mereka ingin melayani sebagai gembala jemaat, tetapi menghadapi banyak konflik karena perbedaan kepribadian dan luka emosional masa lalu.

Menemukan Konseling:

Akhirnya, mereka menyadari bahwa pekerjaan sebagai gembala tidak cocok. Pak Julianto pun mempelajari ilmu konseling yang membawa perubahan besar dalam keluarga mereka. Berbekal pengalaman pribadi, mereka terpanggil untuk membantu orang lain yang menghadapi masalah serupa.

Perjalanan LK3:

Berawal dari konseling kelompok kecil untuk kasus narkoba dan HIV, LK3 berkembang pesat. Mereka melayani melalui radio dan televisi, menjangkau berbagai permasalahan seperti perceraian, perselingkuhan, LGBT, anak berkebutuhan khusus, dan masalah mental.

Visi dan Misi:

Melihat tingginya angka gangguan jiwa dan minimnya layanan konseling di Indonesia, LK3 memiliki visi:

  1. Membangun pusat konseling di setiap kota dan komunitas.
  2. Meningkatkan ketersediaan psikiater, psikolog, dan konselor di seluruh Indonesia.
  3. Meningkatkan penghargaan terhadap profesi konselor.

Strategi LK3:

Untuk mencapai visi tersebut, LK3 menjalankan beberapa strategi:

  • Menulis buku tentang konseling.
  • Menyelenggarakan seminar dan pelatihan konseling.
  • Membangun jejaring dengan STT dan gereja untuk mendidik konselor profesional.
  • Mengembangkan Konferensi Konselor Kristen Indonesia (KKKI).
  • Menyelenggarakan kelas sertifikasi konselor.
  • Membangun rumah konseling dan jaringan konselor di berbagai kota.
  • Mengembangkan aplikasi konseling Theodorus.
  • Menyelenggarakan retreat keluarga, workshop, dan kuliah umum.

Penutup:

Ibu Roswita menutup presentasi dengan ajakan untuk bersama-sama menuai ladang konseling yang semakin luas. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung LK3.

Kesimpulan:

LK3 telah berkembang menjadi lembaga konseling yang berpengaruh di Indonesia. Dengan visi yang jelas dan strategi yang terarah, LK3 berkomitmen untuk menyediakan layanan konseling profesional dan mudah diakses oleh masyarakat.

Pertanyaan Diskusi Mengenai Presentasi LK3 oleh Ibu Roswita:

Bagian 1: Perkenalan dan Awal Mula LK3

  1. Perjalanan Ibu Roswita dan Pak Julianto menuju dunia konseling sangat menarik. Apa yang membuat Anda terkesan dengan kisah mereka? (Pertanyaan terbuka untuk memancing sharing dan refleksi)
  2. Ibu Roswita menyebutkan bahwa pernikahan mereka awalnya memiliki tujuan yang kurang jelas. Menurut Anda, seberapa pentingkah memiliki visi dan misi yang jelas dalam pernikahan, terutama bagi pasangan yang ingin melayani? (Mengaitkan pengalaman pribadi dengan topik bahasan)
  3. Keputusan untuk beralih dari gembala menjadi konselor tentu tidak mudah. Apa yang bisa kita pelajari dari keberanian Ibu Roswita dan Pak Julianto dalam mengikuti panggilan hidup mereka? (Mencari pelajaran dan inspirasi dari pengalaman narasumber)

Bagian 2: Perkembangan LK3 dan Visi Kedepan

  1. LK3 berawal dari keprihatinan terhadap kurangnya layanan konseling, khususnya untuk isu-isu seperti narkoba, HIV, dan keluarga. Menurut Anda, apa saja tantangan terbesar dalam memberikan layanan konseling untuk isu-isu yang masih dianggap tabu di masyarakat? (Membahas isu sensitif dan mencari solusi bersama)
  2. Visi LK3 adalah adanya pusat konseling di setiap kota dan komunitas. Bagaimana menurut Anda peran gereja dan komunitas dalam mewujudkan visi ini? (Mendorong peran aktif peserta dalam mewujudkan visi LK3)
  3. Ibu Roswita menekankan pentingnya konselor profesional. Apa saja kriteria konselor profesional menurut Anda, dan bagaimana kita bisa mendukung perkembangan profesi konselor di Indonesia? (Membangun standar dan dukungan untuk profesi konselor)

Bagian 3: Ajakan dan Tantangan ke Depan

  1. "Ladang konseling menguning. Siapa yang akan menuainya?". Kalimat penutup Ibu Roswita sangat menyentuh. Apa panggilan hati Anda setelah mendengar presentasi ini? (Mengajak refleksi dan aksi nyata setelah diskusi)
  2. Apa saja langkah konkret yang bisa kita lakukan untuk mendukung pelayanan LK3 dan pengembangan konseling di Indonesia? (Mencari solusi dan langkah nyata untuk mendukung LK3)
  3. Bagaimana kita bisa mengintegrasikan konseling ke dalam kehidupan sehari-hari, baik di keluarga, gereja, maupun masyarakat? (Menerapkan nilai-nilai konseling dalam kehidupan sehari-hari)

Catatan:

  • Pertanyaan-pertanyaan ini bersifat umum dan bisa dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan dan konteks diskusi.
  • Penting untuk menciptakan suasana diskusi yang terbuka, saling menghargai, dan penuh dengan kasih.

Semoga diskusi mengenai presentasi Ibu Roswita dan LK3 ini bisa bermanfaat dan membawa dampak positif bagi kita semua.

Berikut adalah 10 kategori yang cocok untuk teks yang Anda berikan:

  1. Konseling dan Psikoterapi: Inti dari teks ini adalah tentang konseling, khususnya konseling keluarga dan peran Lembaga Konseling Keluarga Kreatif (LK3).
  2. Pernikahan dan Keluarga: Narasi Roswita dimulai dari pengalaman pribadinya dalam pernikahan, konflik, dan bagaimana konseling membantu. Topik keluarga juga diangkat melalui kisah-kisah orang yang dibantu LK3.
  3. Kesehatan Mental: Teks membahas tentang isu kesehatan mental seperti gangguan jiwa, pentingnya konseling untuk mengatasinya, dan minimnya tenaga profesional di bidang ini.
  4. Perjalanan Spiritual dan Pelayanan: Roswita dan suaminya termotivasi oleh iman Kristen mereka untuk melayani orang lain melalui konseling.
  5. Pengembangan Diri dan Relasi: Seminar-seminar dan pelatihan yang diadakan LK3 bertujuan membantu individu dan pasangan membangun relasi yang sehat.
  6. HIV/AIDS: LK3 juga melayani orang-orang yang terinfeksi HIV/AIDS dan keluarga mereka.
  7. Narkoba dan Adiksi: Pengalaman Roswita dan suaminya melayani pecandu narkoba menjadi salah satu titik awal perkembangan LK3.
  8. Pendidikan dan Pelatihan: LK3 aktif menyelenggarakan pelatihan dan program sertifikasi konseling.
  9. Tokoh Inspiratif: Roswita dan suaminya bisa dikategorikan sebagai tokoh inspiratif karena dedikasi mereka di bidang konseling.
  10. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): LK3 adalah contoh LSM yang fokus pada isu sosial dan kesehatan mental.

Brosur LK3: Selalu Ada Harapan
× Brosur