Yayasan Gloria: Mitra Gereja untuk Pembangunan Tubuh Kristus

2020-11-18

Saksikan kisah inspiratif pendiri Yayasan Gloria dan temukan bagaimana sebuah ide sederhana bisa bertumbuh menjadi pelayanan yang memberkati jutaan orang selama 42 tahun. Dengarkan langsung pengalaman mereka menghadapi tantangan dan temukan rahasia di balik kesetiaan mereka dalam melayani Tuhan. Temukan juga bagaimana Yayasan Gloria, yang berawal dari penerbitan Renungan Harian, kini berkembang menjadi berbagai layanan, termasuk bimbingan belajar, bantuan sosial, dan program pembinaan di penjara. Bagi generasi muda, khususnya di era digital, video ini akan memberikan inspirasi dan semangat untuk menemukan panggilan melayani Tuhan dengan cara yang kreatif dan inovatif.

Rangkuman Sejarah dan Perkembangan Yayasan Gloria

Yayasan Gloria, berawal dari inisiatif mahasiswa Kristen di Yogyakarta pada tahun 1973, telah bertumbuh menjadi lembaga pelayanan yang berpengaruh di Indonesia.

Awal Mula yang Sederhana:

  • Bermula dari penerjemahan dan pembagian Renungan Harian "Our Daily Bread" oleh Stephanus Yunianto.
  • Mahasiswa PMK Yogyakarta meneruskan penerjemahan dan pendistribusiannya.
  • Santo bergabung pada tahun 1979 dan membantu mengembangkan sistem produksi dan distribusi Renungan Harian.

Perkembangan dan Perluasan Pelayanan:

  • Yayasan Gloria resmi berdiri tahun 1982, namun sempat vakum.
  • Tahun 1984, Yayasan Gloria diaktifkan kembali untuk menaungi Renungan Harian dan pelayanan mahasiswa.
  • Pelayanan berkembang pesat dengan bertambahnya jumlah oplah Renungan Harian dan didirikannya gedung pelayanan.
  • Yayasan Gloria memperluas pelayanannya dengan mendirikan bimbingan belajar, memberikan bantuan air bersih, bantuan bencana alam, dan mendistribusikan Renungan Harian ke lembaga pemasyarakatan, panti asuhan, dan panti wreda.
  • Menerbitkan buku-buku Kristen melalui seri Gloria Grava.
  • Mengembangkan materi pemuridan "Cambium" dengan menggandeng para pengajar dan hamba Tuhan.

Perkembangan Yayasan Gloria di Era Modern:

  • Membentuk unit-unit usaha seperti PT Percetakan Gloria (kini PT Avios), PT Gloria Usaha Mulia, dan Yayasan Sahabat Gloria untuk meningkatkan efektivitas manajemen dan pelayanan.
  • Menerbitkan berbagai jenis Renungan Harian, termasuk Renungan Anak, Remaja, Usia Dini, dan Lansia.
  • Mengembangkan Renungan Audio dan Digital yang dapat diakses melalui Youtube dan aplikasi smartphone.
  • Melanjutkan pelayanan kepada gereja-gereja di pelosok, lembaga pemasyarakatan, dan rumah sakit.
  • Tetap aktif dalam pengembangan materi pemuridan "Cambium" dan telah digunakan oleh berbagai gereja dan sinode di Indonesia, bahkan hingga ke Belanda.

Tantangan dan Harapan:

  • Tantangan terbesar adalah menemukan orang-orang yang berdedikasi dan mau melayani Tuhan dengan sepenuh hati di Yayasan Gloria, mengingat kompensasi yang tidak sebesar dunia korporasi.
  • Diharapkan generasi muda, khususnya yang memiliki kemampuan di bidang IT, terpanggil untuk menggunakan talentanya untuk melayani Tuhan melalui Yayasan Gloria di era digital.
  • Pesan Santo untuk generasi muda: "Jangan takut memulai dari nol, kenali dan tekuni panggilan Tuhan. Tuhan tidak akan pernah berhutang kepada orang yang memberi hidup untuk-Nya."

Yayasan Gloria adalah contoh nyata bagaimana pelayanan yang dimulai dengan sederhana dapat berkembang menjadi berkat bagi banyak orang. Semangat dan dedikasi para pendirinya, staf, dan mitra pelayanannya, telah membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia selama lebih dari empat dekade. Semoga semangat ini terus berkobar dan menjangkau lebih banyak jiwa di masa depan.

Pertanyaan Diskusi: Menelusuri Perjalanan Yayasan Gloria dan Tantangan Generasi Digital

Teks yang Anda bagikan sangat menarik! Mari kita gali lebih dalam dengan beberapa pertanyaan diskusi:

Bagian 1: Menengok Kembali Perjalanan Yayasan Gloria

  • Dari kisah Pak Santo, kita melihat Yayasan Gloria berawal dari hal yang sederhana dan menghadapi berbagai tantangan finansial di awal berdirinya. Apa yang membuat Yayasan Gloria dan orang-orang di dalamnya tetap bertahan dan berkembang hingga saat ini?
  • Yayasan Gloria tidak hanya berfokus pada penerbitan Renungan Harian, tetapi juga merambah ke berbagai bidang pelayanan lain seperti bimbingan belajar, bantuan sosial, dan pembinaan di penjara. Menurut Anda, apa faktor pendorong di balik ekspansi pelayanan Yayasan Gloria yang begitu luas?
  • Pak Santo menyinggung tentang pentingnya "manage dengan baik" dalam mengembangkan Yayasan Gloria. Menurut Anda, strategi dan prinsip manajemen seperti apa yang bisa diterapkan dalam pelayanan Kristen agar dapat berdampak luas dan berkelanjutan?

Bagian 2: Menyambut Era Digital dan Tantangan Generasi Milenial

  • Tantangan terbesar yang dihadapi Yayasan Gloria adalah menemukan orang-orang yang berkomitmen dan mau membayar harga untuk melayani. Bagaimana generasi milenial dapat menjawab tantangan ini, terutama di era digital yang serba cepat dan instan?
  • Pak Santo dan Pak Soni sama-sama menekankan pentingnya "mengenali panggilan" dalam pelayanan. Bagaimana caranya agar generasi muda, di tengah gempuran informasi dan pilihan hidup yang beragam, dapat menemukan panggilan hidupnya, khususnya dalam melayani Tuhan?
  • Pak Santo menantang generasi digital untuk memanfaatkan kemampuan IT mereka untuk menciptakan konten-konten kreatif yang dapat menjadi berkat bagi orang lain, seperti membuat game atau aplikasi rohani. Menurut Anda, ide-ide kreatif apa saja yang bisa diwujudkan oleh generasi digital untuk memajukan pelayanan Kristen di era ini?

Bagian 3: Refleksi dan Penerapan

  • Setelah mendengar kisah Yayasan Gloria, adakah hal yang menginspirasi Anda secara pribadi? Pelajaran berharga apa yang bisa Anda petik dari perjalanan pelayanan Yayasan Gloria?
  • Sebagai generasi penerus, apa kontribusi nyata yang dapat Anda berikan dalam pelayanan Kristen, baik di gereja, komunitas, maupun masyarakat luas?

Mari berdiskusi dengan terbuka dan saling menguatkan satu sama lain. Kiranya melalui diskusi ini, kita dapat semakin terpacu untuk hidup dalam panggilan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.

Berikut adalah 10 kategori yang cocok untuk teks yang Anda berikan:

  1. Sejarah Organisasi: Membahas sejarah berdirinya dan perkembangan Yayasan Gloria, mulai dari penerbitan Renungan Harian hingga berbagai layanan lainnya.
  2. Profil Tokoh: Menampilkan profil pendiri dan tokoh penting dalam Yayasan Gloria, seperti Pak Santo dan Pak Soni, termasuk visi, tantangan, dan harapan mereka.
  3. Pelayanan Kristen: Mendeskripsikan berbagai jenis pelayanan yang dijalankan oleh Yayasan Gloria, seperti penerbitan, pemuridan, bantuan sosial, dan penjangkauan ke berbagai kalangan, termasuk narapidana dan pasien.
  4. Peran Generasi Muda: Menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pelayanan, khususnya di era digital, dan mengajak mereka untuk terlibat aktif.
  5. Transformasi Digital: Membahas bagaimana Yayasan Gloria beradaptasi dengan era digital, seperti mengembangkan aplikasi renungan, memanfaatkan media sosial, dan mendorong pemanfaatan teknologi dalam pelayanan.
  6. Panggilan dan Kesetiaan: Menggarisbawahi pentingnya mengenali panggilan Tuhan dan hidup dalam kesetiaan terhadap panggilan tersebut, meskipun menghadapi tantangan dan membutuhkan pengorbanan.
  7. Dampak Pelayanan: Menyoroti dampak positif yang dihasilkan oleh pelayanan Yayasan Gloria bagi individu, gereja, dan masyarakat luas.
  8. Kemitraan dan Kolaborasi: Menunjukkan pentingnya kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti gereja, lembaga pelayanan, dan organisasi Kristen lainnya, untuk memaksimalkan dampak pelayanan.
  9. Pengembangan Diri: Mendorong pendengar untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kapasitas, khususnya dalam bidang teknologi dan digital, agar dapat melayani Tuhan dengan lebih efektif.
  10. Inspirasi dan Motivasi: Berisi pesan inspiratif dan motivasi bagi para pendengar, khususnya generasi muda, untuk hidup bagi Tuhan dan melayani-Nya dengan sungguh-sungguh.

Brosur Yayasan Gloria: Mitra Gereja untuk Pembangunan Tubuh Kristus
× Brosur